Pemanfaatan Onggok Tapioka Sebagai Bahan Baku Pembuatan Minyak Melalui Teknologi Biokonversi

Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Perkembangan industri pangan nasional menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Hal ini ditandai oleh berkembangnya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal dari sektor pertanian. Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1995) dalam Hadiwihardjo (1998), jumlah industri pangan berskala menengah besar dengan jumlah investasi di atas 600 juta berjumlah 1.343 unit usaha, yang meliputi 27 jenis industri. Total kapasitas industri mencapai 33.85 juta ton pertahun dengan total investasi 20.17 trilyun.

Dalam industri pangan, limbah dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Limbah industri pangan juga dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan (Jenie dan Rahayu, 1990).

Pada umumnya, limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit. Akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai sumber makanan untuk pertumbuhan mikroba (Jenie dan Rahayu, 1990).

Banyak contoh limbah industri pangan yang menimbulkan pemcemaran lingkungan, salah satu contohnya adalah limbah industri tapioka. Industri tapioka mengolah singkong sebagai bahan baku utama menjadi tepung tapioka. Di Indonesia industri tepung tapioka tersebar di beberapa daerah antara lain; Kediri, Madiun, Pati, Banyumas, Kuningan, Garut, dan Ciamis.

Limbah industri tapioka terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair akan mencemari air, sedangkan limbah padat akan menimbulkan bau yang tidak sedap, apabila tidak ditangani dengan tepat. Onggok tapioka merupakan limbah padat industri tapioka yang berupa ampas hasil ekstraksi dari pengolahan tepung tapioka. Dalam industri tapioka dihasilkan 75% onggok tapioka dari total bahan baku yang digunakan

Jumlah onggok tapioka yang dihasilkan dari industri kecil dengan bahan baku lima kg per hari menghasilkan onggok tapioka sebanyak 3,75 kg. Sedangkan industri menengah dengan bahan baku rata-rata sebanyak 20 kg per hari menghasilkan 15 kg onggok tapioka dan industri besar dengan bahan baku 600 kg per hari dapat menghasilkan onggok tapioka sebanyak 450 kg. Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah onggok yang dihasilkan dari industri tepung tapioka sangat besar.

Sistem penanganan limbah yang digunakan dewasa ini adalah pemberian perlakuan dan pembuangan limbah ke saluran pembuangan. Menurut Loehr (1977), teknologi penanganan limbah yang dapat diterapkan untuk jenis industri pangan adalah dengan cara penanganan biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologik. Sistem seperti ini membutuhkan perlakuan cara-cara kimia atau biologik, dan hal ini umumnya membutuhkan biaya yang mahal (Jenie dan Rahayu, 1990). Oleh karena itu, untuk menekan biaya yang tinggi tersebut dapat dilakukan pemisahan kembali produk-produk yang berguna dari limbah tersebut.

Onggok tapioka merupakan limbah industri pangan yang jumlahnya sangat banyak dan akan menjadi polusi bila tidak segera ditangani, oleh karena itu diperlukan usaha untuk memanfaatkan onggok tapioka dengan mengolahnya kembali menjadi suatu produk, sehingga pencemaran lingkungan dapat berkurang dan nilai guna onggok dapat meningkat.

Pengolahan onggok tapioka menjadi minyak merupakan suatu cara alternatif penanganan limbah secara efektif, karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan nilai guna serta nilai ekonomis onggok.

Minyak dan lemak sebagai bahan pangan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu ( Ketaren, 1986) :

1. Lemak atau minyak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak ( edible fat consumed uncooked )

2. Lemak dan minyak yang dimasak bersama bahan pangan, atau dijadikan sebagai medium penghantar panas dalam memasak bahan pangan

Di samping kegunaannya sebagai bahan pangan, lemak dan minyak berfunsi sebagai bahan pembuat sabun, bahan pelumas, sebagai obat-obatan, dan sebagai pengkilat cat ( Ketaren, 1986).

5 komentar:

suryabelitung 11 Mei 2009 pukul 20.53  

Assalamualaikum,.
salam kenal yud..
senantiasa bersemangat dan berprestasi ya...
siip..

he...

Unknown 14 Mei 2009 pukul 00.56  

baguzzz
lanjutkan....

sukma 18 Mei 2009 pukul 19.53  

Wah,,kok mbahas tentang onggok tapioka...?penelitianmu ya...?
kata tri bukan,,
oo,,katanya bos kimpul?
cemangatzzz....

rephiemendongeng 18 Mei 2009 pukul 19.54  

rephie ni,,

komentQ: bagoes,,,,,,
tingkatkan,,,,

Anonim 10 Juni 2009 pukul 19.56  

as.
desain bolgnya bagus. yang buat siapa ya?
syifa. syifadem@yahoo.com

Posting Komentar

soal review RIAK

Soal A

1)kenapa mencari nilai konstanta kecepatan reaksi menggunakan percobaan batch dan model matematis menggunakan percobaan kontinyu?kalo di balik bisa ga?

2)Apa yang kalian ketahui tentang reactor?jelaskan mengenai reactor CSTR ,PFR dan fixed bedmulti tube? Apa kelebihan dan kekurangannya?serta contoh industry yang menggunakannya

3)Jelaskan tahapan perhitungan RIAK secara sistematis sesuai dengan variable kalian!

4)coba jelaskan bagaimana kalian menset waktu tinggal dalam reaktor supaya didapatkan konversi optimal!


Soal B

1p)ada pecobaan riak ada dua tahapan yaitu batch dan kontinyu?maksudnya tu untuk apa?

2)Jelaskan macam-macam system kerja reactor?apa kelebihan dan kekurangannya?apa dasar pemilihan dari sistem kerja tersebut?sebutkan contoh industri yang menggunakannya!

3)Jelaskan tahapan perhitungan RIAK secara sistematis sesuai dengan variable kalian!

4)faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai laju reaksi?jelaskan selengkap-lengkapnya



Soal A :utk praktikan cowok

soal B :utk praktikan cewek

Jawaban bersifat individual n dikumpulkan secepatnya..

soal 2 dan 4 harus diberi refferensi.....n di lampirkan...

aturan maen : wajib memberi koment pada blog ini....
so tiap praktikan harus membuka blog ini...

Labels

Label

Pengikut